5 Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Islam, Bisa Jadi Jalan Menuju Surga, Masya Allah!
Apa saja keutamaan menuntut ilmu menurut Islam? Simak ulasannya di bawah ini.
Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Bahkan, ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-‘Alaq yang memiliki arti ‘Bacalah.’ (QS Al’alaq: 1).
Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ini juga mendapat peratian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu hadis pernah bersabda: “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya berilmu.
Dan barangsiapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, ada keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang mengerjakannya. Karena hal tersebut merupakan amalan yang mulia, tentu juga terkandung adab menuntut ilmu yang harus dijaga agar ilmu yang didapat menjadi berkah dan bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama.
Adab Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu adalah ibadah mulia dan agung oleh karena itu, orang yang menuntut ilmu harus selalu memperhatikan adab-adabnya agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan juga berkah. Adab ini juga akan menjadi aturan khusus bagi orang yang berilmu.
Dikutip dari studi yang dilakukan oleh UIN Malang, karena pendidikan dan belajar dalam Islam bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan mengabdi kepada Allah SWT, maka sistem moralnya pun harus dibangun dan bersumber dari norma-norma Islam tersebut (wahyu). Ini juga berkaitan dengan adab menuntut ilmu.
Selain dari kitab Hidayatus-Salikin yang disusun oleh Syekh Abdus Samad, yang merupakan terjemahan dari kitab Bidayatul-Hidayah milik Imam Al-Ghazali dan juga rangkuman dari sumber yang lain, berikut ini adalah adag menuntut ilmu yang harus dimiliki oleh kaum muslimin. Yakni:
- Beri salam terlebih dulu saat berpapasan dengan guru,
- Tidak banyak berkata-kata di hadapan guru,
- Tidak berkata sesuatu yang tidak ditanyakan oleh guru,
- Sebelum bertanya, hendaklah meminta izin kepada guru,
- Tidak menyangkal perkataan guru,
- Tidak menyalahi pendapat guru karena merasa lebih benar atau lebih mengetahui daripada guru. Ini termasuk dalam perkara kurangnya adab akan dan membuat ilmu kurang berkah,
- Tidak berbisik-bisik dengan orang lain di hadapan guru,
- Tidak memalingkan muka ke kiri atau ke kanan saat berada di hadapan guru,
- Hendaknya duduk dengan tenang dan beradab di hadapan guru,
- Apabila guru berdiri, maka hendaklah ikut berdiri juga untuk menghormati guru,
- Tidak berburuk sangka terhadap guru,
- Imam Syafi’i memiliki 6 nasehat yang harus dimiliki oleh seseorang penuntut ilmu: “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan kamu peroleh kecuali dengan 6 perkara, akan saya beritahukan kepadamu secara terperinci: kecerdasan, semangat, kesungguhan, berkecukupan, bersahabat dengan guru, dan waktu yang panjang.”
- Ikhlas dalam menuntut ilmu, krena menjadi amalan yang bisa berbuah ibadah. Allah SWT berfirman: “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah (hanya) kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.” (QS Albayyinah: 5).
- Tidak boleh menuntut ilmu untuk mencari keuntungan dunia seperti agar mendapatkan jabatan, pekerjaan dengan gaji tinggi, dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menuntut suatu ilmu seharusnya karena Allah, lalu dia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan tujuan dunia maka ia tidak dapat mencium bau surga.”
- Bersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan. Al-Qadhi Abu Yusuf berkata: “Ilmu ini adalah sesuatu yang tidak akan memberikanmu separuh dari dirinya sampai engkau memberikannya dirimu seluruhnya.”
- Bertaqwa dan senantiasa takut kepada Allah. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah ulama.” (QS Fathir: 28).
- Rendah hati (tawadhu’) dan tidak sombong. Allah SWT berfirman: “Dan rendahkanlah dirimu (Muhammad) terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara’: 215).
Keutamaan Menuntut Ilmu
Dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Maka ketahuilah (ilmuilah)! Bahwasanya tidak ada Ilah (tuhan yang berhak untuk disembah dengan benar) kecuali Allah dan mohonlah ampunan terhadap dosa-dosamu ….” (QS Muhammad: 19).
Oleh karena itu, ada beberapa keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Karena memiliki keutamaan yang amat besar dan mulia, di antara keutamaan menuntut ilmu adalah:
1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).
Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat materi. Sebab, saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal dunia.
2. Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ilmu.
Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda: “… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).
3. Allah SWT Akan Meninggikan Derajat
Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11).
Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata: “Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman. Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”
4. Allah SWT Ingin Memberi Kebaikan
Menjadi keutamaan menuntut ilmu selanjutnya, terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan: “Mafhum (makna tersirat) dari hadits ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
5. Manfaat yang Akan Terus Mengalir Meski Telah Meninggal
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang senantiasa mendoakannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.
Itulah beberapa keutamaan menuntut ilmu beserta adabnya yang bisa dipraktikkan, demi mendapatkan pahala yang berkah juga bermanfaat bagi sesama.
Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/keutamaan-menuntut-ilmu/